Love In Seoul
Derai hujan itu mengguyur sekujur
tubuhnya, jemarinnya mengkerut, ia kedinginan tapi ia berusaha untuk tidak
menampakannya pada Luna. Ia melepas kaos yang membebat tubuhnya dan
menyelimutkannya pada Luna yang menggigil hebat, lalu ia mulai tancap gas lagi
menerobos bulir hujan yang semakin deras mengguyur. Luna yang berada dibelakang
mengencangkan pegangannya pada pinggang Lee. Dia sendiri merasa cemas jika
nanti Lee kedinginan atau bahkan sampai sakit, apalagi jika ia bertelanjang
dada seperti ini, tapi ia sendiri masih bingung mengapa Lee bisa sampai
melakukan semua ini. Apa ini juga disebut hanya kesopanan, seperti kata Lee
sebelumnya jika ia ditanya mengapa begitu perhatiaanya pada Luna. Sebersit rasa
senang menyelimuti hati Luna.
Di sebuah bangunan yang mirip
asrama mahasiswa mereka berhenti. Luna melepaskan kaos yang diberikan Lee lalu menyerahkannya pada Lee.
“Miane, Luna”
“Anio, kwaenchanayo..I should say
thanks to you Lee. You are so kind to me. I don’t know what did it mean? May be
it was just a polite like you said”
Lee menatap Luna lekat-lekat,
matanya tertuju pada bibir tipis Luna yang bergeming entah bagaimana bunyinya.
“you should better wear your
shirt and go back soon, I have to come in. Once more, Gumawo..”
Lina berbalik dan melangkah
masuk.
“Luna...”
Lee menarik tangan Luna, menarik
badannya ke dalam pelukannya dan mengecup lembut bibirnya. Matanya terpejam,
seolah tak menghiraukan derasnya hujan.
“Sarangheyo,,,It was not just a
polite, it was my truly heart says. I Love You Luna,,,”
To be continued...
No comments:
Post a Comment